Cara untuk memakmurkan Mesjid yang sudah dilupakan

Suatu anekdot, atau mungkin saja lebih tepatnya yaitu sindiran bernada sinis, menyebutkan bahwa masjid yaitu tempat yang sekurang-kurangnya aman di
negeri yang sebagian besar beragama Islam ini. Apa karenaTak lain lantaran biasanya kita temukan masalah hilangnya alas kaki di masjid. Semoga saja, ini tidaklah deskripsi tentang bobroknya moral muslim di negara kita yang berani mengambil bahkan juga ditempat yang kita sebut juga sebagai baitullah atau rumah Allah. 

Oknum! Tersebut yang kita katakan juga sebagai pembelaan. Mungkin saja hal semacam itu benar adanamun terpikirkah dalam benak kita bahwa mungkin saja ada yang salah dalam manajemen atau langkah kita memperlakukan (atau berperilaku di) tempat beribadah agama kita ini? 

Beberapa dari kita berasumsi bahwa masjid yaitu tempat suci yang karena itu cuma dipakai juga sebagai tempat shalat serta pengajian. Tak sembarang aktivitas bisa dikerjakan di masjid dengan argumen untuk melindungi kesakralan baitullah. Dengan argumen keamanan, pintu masjid selalu dikunci serta cuma di buka pada jam-jam spesifik saja, seperti saat tiba saat shalat atau pengajian. Dengan argumen menghindari (lantai) masjid dari najis, anak-anak dibawah usia tak diijinkan dibawa oleh orangtuanya ke teras, terutama ke masjid lantaran mungkin mendadak anak-anak itu buang air besar atau kecil. Karena itu, umat juga lalu segan untuk sebatas berkunjung atau mengobrol panjang lebar di masjid atau membiasakan anaknya ada di baitullah. 

Beberapa yang lain berasumsi bahwa telah sepantasnya masjid dimakmurkan dengan beragam aktivitas, dari difungsikannya masjid juga sebagai Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) untuk anak-anak, perpustakaan umum, tempat melakukan diskusi enteng atau seminar, hingga tempat acara family gathering orang-tua siswa TPA yang salah satu agendanya yaitu makan berbarenganTidakkah di zaman Rasul, masjid juga digunakan juga sebagai tempat latihan perang? 

Tak ada yang salah dengan ke-2 pendapat itu. Semasing cukup beralasan serta karena itu tak perlu dipersalahkan. Yang butuh diutamakan disini yaitu bagaimanakah baiknya kita berlaku atau beretika saat ada didalam masjid hingga bisa memakmurkan masjid sesuai sama ketetapan yang sudah digariskan Allah serta Rasul-Nya. 

Nah, tersebut sebagian adab yang perlu di perhatikan

1. Berdoa waktu akan pergi ke masjid. 
Ibnu Abbas menyebutkan, “Adalah Rasulullah Saw. jika dia keluar (rumah) pergi shalat (di masjid) berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah sinar didalam hatiku, sinar pada lisanku, jadikanlah sinar pada pendengaranku, sinar pada penglihatanku, serta jadikanlah sinar dari belakangku serta sinar dari depanku, serta jadikanlah sinar dari atasku serta sinar dari bawahku. Ya Allah, anugerahilah saya sinar. ’” (Muttafaq ‘alaih) 

2. Menggunakan baju yang rapi. 
Allah Swt. berfirman, “Hai anak Adam, gunakanlah bajumu yang indah di tiap-tiap (masuk) masjid…” (Q. S. Al-Araf 7 : 31) 

3. Jalan menuju masjid dengan tenang serta khidmat. 
Rasulullah Saw. pernag bersabda, “Apabila shalat sudah diiqamatkan, jangan sampai anda datang menujunya dengan larinamun datanglah dengan jalan serta memerhatikan ketenangan. Jadi apa (sisi shalat) yang anda temui ikutilah serta yang tertinggal sempurnakanlah. ” (Muttafaq ‘alaih) 

4. Masuk dengan kaki kanan serta keluar dengan kaki kiri dan selalu membaca doa waktu masuk serta keluar masjid. 
Disunatkan untuk orang yang masuk masjid memprioritaskan kaki kanan, lalu bershalawat pada Nabi lantas mengatakan, “Allahummaf tahlii abwaaba rahmatika (Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu). ” 

5. Melakukan shalat sunnah Tahiyatul Masjid. 
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila seorang diantara anda masuk masjid, sebaiknya shalat dua rakaat saat sebelum duduk. ” (Muttafaq ‘alaih) 

6. Dilarang lakukan jual-beli serta menginformasikan barang hilang didalam masjid. 
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila anda lihat orang yang jual atau beli suatu hal didalam masjid, doakanlah, ‘Semoga Allah Swt. tak memberi keuntungan bagimu’. Serta Jika anda lihat orang yang menginformasikan barang hilang, doakanlah, ‘Semoga Allah Swt. tak kembalikan barangmu yang hilang’. ” (H. R. Tirmidzi serta disahihkan oleh Al-Albani) 

8. Dilarang masuk ke masjid untuk orang makan bawang putih, bawang merah, atau yang tubuhnya bau tak enak

Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang mengonsumsi bawang putih, bawang merah, atau bawang daun, jadi janganlah sekali-kali mendekat ke masjid kami ini, lantaran malaikat terasa terganggu dari apa yang dengannya manusia terganggu. ” (HR. Muslim) 

9. Dilarang keluar dari masjid setelah azan. 

Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila tukang azan sudah azan, jadi janganlah ada seseorang juga yang keluar saat sebelum shalat. ” (H. R. Baihaqi serta disahihkan oleh Al-Albani) 

10. Tak melalui di depan orang yang tengah shalat. 

Rasulullah Saw. bersabda, “Kalau seumpamanya orang yang melalui di depan orang yang tengah shalat itu tahu dosa tindakannyapasti dia berdiri dari jarak empat puluh th. tambah baik baginya dari pada melalui di depannya. ” (H. R. Muttafaq ‘alaih) 

11. Tak jadikan masjid juga sebagai jalan. 

Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah anda jadikan masjid juga sebagai jalan, terkecuali (juga sebagai tempat) untuk berdzikir serta shalat. ” (H. R. Ath-Thabrani serta dinilai hasan oleh Al-Albani) 

12. Tak menyaringkan nada didalam masjid serta tak mengganggu beberapa orang yang tengah shalat. 

Inilah yang jadikan argumen beberapa orang untuk melarang seseorang mukmin membawa anak-anak ke masjid lantaran mungkin anak-anak itu berkelahi, berteriak, atau menangis serta hal semacam itu menggangu kekhusyukan orang yang tengah menggerakkan shalat. 
Sebaiknya wanita tak menggunakan minyak wangi atau berhias apabila bakal pergi ke masjid. 
Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seseorang diantara anda (kaum hawamau shalat di masjid, jadi jangan sampai menyentuh minyak wangi. ” (H. R. Muslim) 

13. Selalu melindungi kebersihan masjid. 
Memanglah tak dilarang kita berlomba-lomba memperindah masjid, sepanjang hal semacam itu tak diniatkan untuk pamer atau riya. Tetapiyang lebih utama dari itu yaitu melindungi kebersihan masjid. Tempat wudhu serta kamar kecil mesti memperoleh perhatian ekstra lantaran ke-2 tempat ini umumnya jadi barometer kebersihan suatu masjid. Tidakkah Allah itu indah serta suka pada keindahan? Hal yang sama pasti mesti diberlakukan pada rumah-Nya. 

14. Orang yang junub dan wanita haid atau nifas tak bisa diam di masjid. 

Butuh diutamakan disini bahwa yang dilarang yaitu diam, duduk, atau beraktivitas didalam masjid. Tetapi untuk sebatas mengmbil atau menyimpan suatu hal di masjid atau lakukan suatu hal yang cuma memerlukan saat selintas, jadi hal itu masih tetap diijinkan

Allah Swt. berfirman, “ (Serta janganlah juga hampiri masjid), tengah anda dalam situasi junub, terkecuali sebatas berlalu saja, sampai anda mandi. ” (QS An-Nisaa 4 : 43) 

Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. sudah bersabda kepadanya, “Ambilkan buat saya kain alas dari masjid. ” Aisyah menjawab, “Sesungguhnya saya haid. ” Nabi bersabda, “Sesungguhnya haidmu bukanlah di tanganmu. ” (H. R. Muslim). Wallahu’alam Muslik, beragam sumber

Bagikan

Jangan lewatkan

Cara untuk memakmurkan Mesjid yang sudah dilupakan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.